Akik Sumbawa - Semakin hari, makin banyak orang yang memburu batu tersebut. Namun sayangnya, tidak semua pengrajin batu permata mengetahui cara membuat batu tersebut dengan baik dan benar.
Berikut hasil wawancara singkat bersama MR Ratno sang empu bulu perindu dari Desa Moyo Kecamatan Moyo Hilir.
Mr Ratno Saat Menerawang Bulu Perindu |
Dikatakan oleh MR Ratno, membuat batu bulu perindu harus memeras otak dan tenaga. Sebab membuat batu tersebut butuh waktu yang sedikit lama dibandingkan dengan maembuat batu lainya.
Rough batu bulu perindu bisa dikatakan keras, jika dibandingkan dengan Rough batu yang lain. Oleh karena itu, Mr mengharapkan kepada teman pengrajin untuk mengunakan mata gerinda potong yang baru.
"Usahakan jangan mengunakan mata gerinda yang sudah tua atau sudah tidak layak pake," kata si empu.
Dia kembali menjelaskan, teknik pemotongan rough bulu perindu juga perlu kosentrasi tinggi. Sebab jika salah potong, nantinya akan memotong rambut batu tersebut. "Bila perlu buang bagian yang tidak ada bulunya," tambahnya.
Dia berpesan, jangan terlalu cepat untuk membentuk batu tersebut menjadi bentuk cincin. Bila perlu buat batu tersebut menjadi segi empat seperti cetakan kubus atau persegi panjang.
Dia berpesan, jangan terlalu cepat untuk membentuk batu tersebut menjadi bentuk cincin. Bila perlu buat batu tersebut menjadi segi empat seperti cetakan kubus atau persegi panjang.
Setelah selesai memotong batu menjadi kubus atau persegi panjang, Dia mengajurkan untuk menyikat batu tersebut terlebih dahulu. Hal tersebut dirasa olehnya mampu membantu pengrajin untuk menentukan area yang tepat. Sebab jika batu tersebut langsung dibentuk tanpa digosok terlebih dahulu, ditakutkannya akan memotong salah satu dari bulu batu tersebut.
"Sikat sampai bersih kalau perlu,"katanya sambil menyikat batu tersebut.
Mr Ratno Saat Memotong Batu |
Setelah menyelesaikan tahap tersebut, barulah proses pembentukan mata cincin.
"Suatu karya akan menjadi indah, jika orang yang menciptakan karya tersebut memiliki nilai seni yang tinggi," ungkapnya.
Intinya, kata Mr Ratno, untuk membuat batu bulu perindu yang bernilai seni tanpa cacat dibutuhkan ketelitian dan kecermatan.
Diluar itu semua, dia berharap kepada rekan rekan semuanya. Jangan takut untuk mencoba.
Post a Comment